Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia
1. Xerostomia
Xerostomia ialah kelainan pada sistem pencernaan yang menyerang rongga mulut. Penderita xerostomia mengalami kondisi mulut yang kering sehingga tidak dapat mencerna makanan dengan sempurna. Xerostomia ditandai dengan berkurangnya air ludah yang diproduksi oleh kelenjar ludah.
Xerostomia ialah kelainan pada sistem pencernaan yang menyerang rongga mulut. Penderita xerostomia mengalami kondisi mulut yang kering sehingga tidak dapat mencerna makanan dengan sempurna. Xerostomia ditandai dengan berkurangnya air ludah yang diproduksi oleh kelenjar ludah.
2. Parotis
Parotis ialah kelainan pada sistem pencernaan yang menyerang kelenjar ludah di bawah telinga. Parotis disebabkan oleh virus yang mengakibatkan kelenjar ludah membengkak. Umumnya parotis menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun.
3. Kolik
Parotis ialah kelainan pada sistem pencernaan yang menyerang kelenjar ludah di bawah telinga. Parotis disebabkan oleh virus yang mengakibatkan kelenjar ludah membengkak. Umumnya parotis menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun.
3. Kolik
Kolik
merupakan suatu rasa nyeri yang muncul pada perut, dimana rasa nyeri ini akan
hilang dan timbul. Rasa nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena saluran di
dalam rongga perut tersumbat, seperti misalkan usus, saluran kencing, empedu
dan saluran telur pada wanita. Salah satu penyebab gangguan ini yaitu karena
mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam atau makan terlalu banyak.
4. Sakit Gigi
Sakit
gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi berlubang
juga disebut karies. Bagaimana perasaan Anda ketika sakit gigi? Tentu saja
tidak enak makan dan melakukan apapun. Sakit gigi kerap disepelekan, tetapi
sebenarnya juga perlu diwaspadai. Mengapa demikian? Karena sakit gigi dapat
mengganggu atau mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti jantung, mata, dan
ginjal.
Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah makanan yang
banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan menjadi sarang bakteri.
Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi sehingga gigi keropos. Lalu
masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang pembuluh darah dan saraf gigi.
Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan mudah copot.
Gigi yang berlubang harus dicabut agar tidak merembet ke
gigi lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik ditambal supaya
pertumbuhan tetap teratur.
5. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan
mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang
mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL)
pada lambung terlalu tinggi.
6. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan
adalah mulut (bibir dan gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena sariawan, bibir
dan lidah Anda seperti terluka dan terasa perih khususnya saat makan. Biasanya
orang yang terkena penyakit ini menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh
turun. Penyebabnya adalah “panas dalam” atau luka pada rongga mulut dan lidah.
Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena kekurangan vitamin C atau daya
tahan lemah.
Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan. Apabila
tanda-tanda akan terserang sariawan muncul sebaiknya meminum larutan penyegar
atau pencegah panas dalam. Orang yang mudah terkena sariawan sebaiknya banyak
memakan makanan yang mengandung vitamin C atau menambah asupan vitamin C dalam
bentuk tablet atau minuman suplemen yang kaya vitamin C.
7. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi
virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
8. Diare
Diare
adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang air besar
bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit
lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga disebabkan oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau
kurang gizi.
Diare termasuk penyakit yang kerap dialami oleh anak-anak
kecil karena kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami pula oleh
anak-anak yang gemar jajan sembarangan.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan
tubuh dan jika diare berlangsung lama, si penderita dapat mengalami dehidrasi.
Kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami diare biasanya cepat menurun. Bobot
tubuh juga menjadi turun drastis. Bahkan jika tidak segera diobati dapat
menyebabkan kematian pada anak-anak balita.
Penyakit diare yang disebabkan oleh kuman dapat menular.
Penularan terjadi melalui feses (kotoran) dari penderita diare yang buang air
besar di sembarang tempat. Tinja yang dibuang sembarangan akan mengotori
lingkungan, khususnya sumber daya air seperti mata air, sungai, dan lain-lain. Air
yang terkotori oleh kuman itu kemudian dipakai oleh orang yang sehat. Akhirnya
orang yang memakai air tersebut tertular oleh penyakit.
Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian obat yang
menghentikan diare. Misalnya, norit atau karbotablet, yang bahan utamanya
karbon. Diare yang disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan antibiotika. Jika
penyebabnya karena kekurangan gizi, maka harus diberi asupan makanan yang
bergizi beberapa waktu.
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, pederita
diberi garam oralit. Jika tidak ada, penggantinya ialah larutan garam dan gula.
Anda dapat membuat sendiri larutan oralit. Caranya yaitu dengan melarutkan dua
sendok teh gula dan kira-kira seperempat sendok teh garam dalam segelas air
teh. Larutan ini diberikan beberapa kali kepada penderita.
9. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan
“sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras
sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada
sisa makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi
dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karena
kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum, stres,
dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran
berserat, minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, makan makanan
berserat, dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.
10. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri
terinfeksi oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya
antara lain sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
Ada dua tipe disentri yaitu disentri baksiler dan disentri
amebik. Disentri baksiler disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh keluarga Amoeba.
Simptom penyakit disentri baksiler meliputi serangan ringan
sampai serangan mendadak yang berat dan fatal. Penderita disentri yang
meninggak biasanya akibat dari dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri.
Toksin adalah zat racun. Gejala awal disentri adalah demam dan mencret. Bahkan
buang airnya terkadang berdarah. Muntah dan berak juga dapat dialami penderita
penyakit ini. Kemudian tampak gejala dehidrasi karena seringnya buang air
bercampur air. Pada tahap berikutnya, luka kronis pada usus besar menghasilkan
berak berdarah. Infeksi bakteri disentri yang paling parah disebabkan oleh Shigella
shigae. Bakteri ini banyak ditemukan di negeri tropis dan subtropis.
Pengobatannya dengan obat antibiotika misalnya tetrasiklin. Kadang-kadang juga
transfusi darah.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh protozoa Entamoeba
histolytica. Bentuk disentri ini jauh lebih berbahaya daripada disentri
baksiler. Ini karena organisme penyebabnya dapat berbentuk kista (bersembunyi)
dan motil (aktif bergerak). Bentuk yang motil menyebabkan disentri akut dengan
gejala seperti disentri baksiler. Adapun yang kista menyebabkan disentri kronis
dengan gejala kambuhan berupa diare, sakit perut, atau kejang lambung.
Pengobatannya dilakukan dengan emetin, diodokuin, dan lain-lain.
Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu
melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah. Dan orang sehat
memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung kuman penyakit
ini.
11. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena
peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing
(usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
12. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada
lambung. Alat pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua
belas jari. Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam
setelah makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag
adalah mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu
makan dan berat turun.
Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter pylori
atau pemakaian sejenis obat antiradang.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotika
jika penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau amoksilin.
Yang ringan dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan kembung dapat diatasi
dengan obat sakit maag.
13. Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit pada perut
sebelah kanan bawah. Radang terjadi jika lubang antara usus buntu dan usus
besar menaik tersumbat lalu tertutup. Penyumbatannya bisa lendir atau benda
keras seperti biji terung atau cabe. Karena tersumbat atau tertutup, bakteri
dalam usus buntu membuat dinding usus buntu terinfeksi. Untuk menyembuhkannya
biasanya dilakukan operasi, yaitu memotong usus buntu.
14. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh
bakteri. Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan
kematian. Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat padat
penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki hingga standar modern,
kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang relatif agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari,
sakit kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja
pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air atau makanan
yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada pekan pertama,
dan pada pekan kedua meningkat dan tetap tinggi. Seringkali juga diikuti
munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat parah, terjadi diare
berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal seperti tukak
pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella
typhi. Bakteri ini ditularkan terutama melalui air atau makanan yang
tercemar. Korban demam tifoid membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang
sehat tapi pembawa bakteri penyakit bisa menularkan penyakit ini melalui
fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang hinggap pada feses yang
terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah terkontaminasi
kemudian kita makan.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotik.
Obat ini akan menghambat pertumbuhan Salmonella dan mempercepat
pemulihan kondisi tubuh.
Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi umum dan
kebersihan perorangan. Vaksin tifoid memberi perlindungan sementara bagi orang
yang hendak pergi ke negeri di mana berjangkit wabah penyakit ini. Anak-anak
juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan baginya hingga dewasa.
15. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada
pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan
ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
16. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda
ketahui yaitu cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
16.1.
Cacing gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris lumbriciadea.
Telur cacing ini masuk melalui makanan dan minuman yang tercemar atau tidak
bersih.
Gejalanya antara lain perut mulas, mencret dan kembung.
Penderita mungkin juga mengalami gejala ikutan seperti tenggorokan dan hidung
gatal. Terkadang ia mengalami kejang dan kesemutan di tangan dan kaki. Mata
sering mengedip dan timbul selaput pada putih mata. Anak-anak menjadi sering
rewel dan menangis.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang
tepat melalui resep dokter. Resep tradisional, rebung atau biji petai cina
dapat menyembuhkan penyakit cacing gelang.
16.2.
Cacing tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh cacing tambang. Telur
cacing tambang masuk ke tubuh melalui kulit, khusunya kaki dan tangan. Telur
cacing ini hidup di daerah lembab dan hangat.
Gejala yang tampak ialah perut mulas, mencret, dan kembung.
Seringkali diiringi dengan tidak enak badan dan gatal di kaki atau tangan.
Pengobatannya dengan obat cacing yang sesuai.
16.3.
Cacing kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam sistem pencernaan ialah
melalui makanan dan minuman mentah dan tidak bersih. Anak-anak yang mempunyai
kebiasaan menggigit-gigit jari dan bermain di tempat yang becek-lembap berpeluang
terkena penyakit ini. Karena telur cacing kremi suka berada di air atau tanah
yang tidak bersih.
Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal pada liang
dubur atau liang hidung. Jika parah, mata anak yang menderita cacing kremi
tampak agak berbusa.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang
sesuai dan dosis yang tepat atau memakan biji petai cina sebanyak-banyaknya
agar cacingnya mati dan keluar bersama tinja.
17. Radang Dinding Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi
lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah, dan
sakit kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-obatan,
racun atau bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang
disebabkan oleh bakteri pasien diberi antibiotika.
18. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa
bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan
paratipus.
19. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan
yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh
factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir
lambung akan rusak.
20. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan
enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi
yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor,
yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang
anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar